Dialog Singkat antara “Kehidupan” dan “Kematian” |
Kehidupan bertanya kepada kematian,
“Duhai kematian, mengapa manusia membencimu dan amat mencintaiku?”
Kematian pun menjawab,
“Karena engkau adalah kebohongan yang indah, sementara aku adalah kenyataan yang menyakitkan.”
Sungguh perbincangan yang menggugah hati. Sampai kapan kita akan terus menikmati kebohongan dan ke-fanaan dunia dan terus berlari dari kenyataan yang sedang menanti didepan mata?
Kemana kita akan berlari, sementara bayangan kematian selalu menyertai?
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh.” (QS.An-Nisa’:78)
Maka sediakan waktu untuk berpikir sejenak, sampai kapan kita akan sembunyi dibalik kedustaan dunia dan berusaha melupakan kematian yang ada didepan mata?
Sadarkan diri kita, hadapi kenyataan yang ada didepan mata. Kematian bukan akhir dari segalanya, ia hanyalah pintu untuk menjalani hidup yang sesungguhnya.
Persiapkan tempat tinggal disana karena waktu kita sangat singkat dan sempit. Manfaatkan kesempatan yang masih ada sekarang, karena tidak ada yang tau bagaimana kisah hidupnya esok hari.
Dunia hanyalah tempat transit sementara kehidupan sebenarnya akan kita jalani di akhirat nanti. Al-Qur’an menggambarkan penyesalan orang-orang yang tidak mempersiapkan diri untuk “kehidupan” di akhirat dalam firman-Nya,
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.” (QS.Al-Fajr:24)
وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (QS.Al-Ankabut:64)
Semoga bermanfaat…
WALLAHU A'LAM
0 Response to "Dialog Singkat antara “Kehidupan” dan “Kematian”"
Posting Komentar