Ustadz Abdul Somad: “Mari Kita Cari Titik Persamaan, Bukan Perbedaan”

Ustadz Abdul Somad: “Mari Kita Cari Titik Persamaan, Bukan Perbedaan”
Kita umat Islam ini berbeda-beda. Tampilan fisiknya beda, ormasnya beda, tata cara ibadahnya juga beda. Ada mazhab Syafi’i, Hambali, Hanafi, dan Maliki. Namun adanya khilafiyah  itu janganlah membuat kita berpecah-belah.”

Itulah salah satu penggalan ceramah da’i kondang, Ustadz Abdul Somad (UAS), dalam acara Shalat Shubuh Berjamaah dan Tabligh Akbar di Perumahan Grand Permata Jingga, Malang (Jumat, 23 Maret 2018).

Acara yang bertema “Merajut Indahnya Ukhuwah” ini dihadiri sekitar 10 ribu orang dan menjadi jamaah shalat Shubuh terbanyak dalam sejarah di kawasan Malang Raya.

UAS mencontohkan tentang Imam Syafi’i dan Imam Hambali. Meskipun berbeda pandangan dan mazhab, namun Imam Hambali selalu mendoakan Imam Syafi’i selama 40 tahun.

“Mari kita cari titik-titik persamaan, misalnya Tuhannya sama yaitu Allah Subhanahu Wata’ala, Nabinya sama yaitu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, kitabnya sama yaitu Al-Qur`an, kiblatnya sama di Baitullah. Persamaan yang prinsip ini jangan sampai kalah dengan perbedaan furu’iyah (cabang),” lanjutnya.

Acara ini diselenggarakan oleh para aktivis lintas organisasi seperti Yayasan Permata Jingga, Forum Ukhuwah Antar-Takmir Masjid Malang (FUAT-M), Masjid An-Nur, Sahabat Al-Aqsha, Gerakan Aswaja Malang (GAMAL), Griya Tilawah, dan lain-lain. Acara didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI, Muhammadiyah, Hidayatullah, Al-Irsyad, GNPF-Ulama, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Front Pembela Islam (FPI), Forum Ukhuwah Pemuda Islam, dan berbagai elemen lain.

Hadir dalam acara tersebut para ulama, kyai, habaib, dan cendekiawan dari berbagai ormas dan lembaga, serta para pejabat dan tokoh masyarakat. Semua pihak terekat dalam semangat ukhuwah.

Sehari sebelumnya, UAS juga berdialog dengan para tokoh lintas organisasi dan para cendekiawan di Universitas Brawijaya. “Acara ini istimewa karena para tokoh dan cendekiawan dari berbagai latar belakang bisa duduk dalam satu majelis. Praktik ukhuwah di Malang ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” kata UAS.

UAS juga menjadi pemateri Tabligh Akbar di Masjid An-Nur Jalagan, Malang. Dalam acara yang bertema “Akhlaq, Permata yang Hilang” ini lagi-lagi UAS menekankan pentingnya ukhuwah. Dan salah satu kunci untuk merajut ukuwah adalah adanya akhlaqul karimah.

0 Response to "Ustadz Abdul Somad: “Mari Kita Cari Titik Persamaan, Bukan Perbedaan”"

Posting Komentar

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==